Perceived Usefulness (PU) adalah tingkat keyakinan seseorang bahwa penggunaan teknologi tertentu akan meningkatkan efektivitas dan kinerjanya. Konsep ini merupakan salah satu komponen utama dalam Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Fred D. Davis (1989).
Arti Perceived Usefulness
Secara sederhana, perceived usefulness berarti sejauh mana seseorang merasa bahwa suatu sistem, aplikasi, atau alat digital membantunya bekerja lebih baik.
Dalam konteks TAM, PU berperan sebagai variabel utama yang memengaruhi Behavioral Intention (BI)—yaitu niat seseorang untuk menggunakan teknologi tersebut.
Semakin tinggi manfaat yang dirasakan, semakin besar pula kemungkinan pengguna akan mengadopsi teknologi tersebut.
PU sering diukur melalui dimensi seperti:
- Efisiensi waktu: teknologi membantu menyelesaikan tugas lebih cepat.
- Produktivitas: meningkatkan kinerja atau output pengguna.
- Kualitas hasil: teknologi membantu mencapai hasil yang lebih baik.
- Relevansi tugas: sistem dianggap relevan dengan kebutuhan pekerjaan.
Tujuan Pengukuran PU
- Mengukur persepsi pengguna terhadap nilai manfaat teknologi.
- Menilai hubungan antara persepsi manfaat (PU) dan niat penggunaan (BI).
- Membantu organisasi memahami faktor penerimaan teknologi.
- Memberikan dasar bagi strategi desain produk dan komunikasi nilai.
Fungsi dan Manfaat Perceived Usefulness
Perceived Usefulness berfungsi untuk menilai nilai fungsional teknologi dari perspektif pengguna. Ini adalah indikator utama apakah teknologi dianggap layak untuk digunakan secara berkelanjutan.
Manfaat Utama
- Prediktor adopsi teknologi: PU memengaruhi niat dan perilaku aktual dalam penggunaan teknologi.
- Dasar pengembangan produk: membantu menentukan fitur yang dianggap paling bermanfaat oleh pengguna.
- Evaluasi efektivitas sistem: mengukur apakah solusi digital benar-benar meningkatkan performa kerja.
- Dukungan transformasi digital: menjadi dasar komunikasi manfaat teknologi agar pengguna mau beradaptasi.
Cara Mengukur Perceived Usefulness
1. Menyusun Instrumen Kuesioner
Gunakan skala Likert (1–7) untuk menilai persepsi pengguna. Contoh pernyataan dari penelitian Davis (1989):
“Menggunakan sistem ini meningkatkan efektivitas pekerjaan saya.”
“Sistem ini membantu saya menyelesaikan pekerjaan lebih cepat.”
“Sistem ini meningkatkan kualitas hasil kerja saya.”
2. Mengumpulkan Data
Sebarkan survei kepada pengguna aktual atau calon pengguna yang relevan dengan sistem. Pastikan responden memahami konteks penggunaan teknologi yang diuji.
3. Menguji Reliabilitas dan Validitas
Gunakan Cronbach’s Alpha untuk reliabilitas internal dan Confirmatory Factor Analysis (CFA) untuk validitas konstruk PU.
4. Menganalisis Hubungan Antarvariabel
Gunakan model Structural Equation Modeling (SEM) atau Partial Least Squares (PLS) untuk menguji hubungan PU → BI → Use Behavior.
5. Mengimplementasikan Hasil
Gunakan hasil analisis untuk memperbaiki fitur yang kurang bermanfaat dan memperkuat pesan nilai produk dalam strategi komunikasi.
Rumus dan Model Konseptual
Dalam Technology Acceptance Model (TAM), hubungan antara PU dan variabel lain dapat dijelaskan sebagai:
dan
Keterangan:
- PU (Perceived Usefulness): persepsi manfaat.
- PEOU (Perceived Ease of Use): persepsi kemudahan penggunaan.
- BI (Behavioral Intention): niat untuk menggunakan sistem.
Interpretasi: persepsi kemudahan (PEOU) berkontribusi terhadap persepsi manfaat (PU), dan PU menjadi faktor kunci yang mendorong niat untuk menggunakan teknologi (BI).
Praktik Terbaik dan Kesalahan Umum
Praktik Terbaik
- Gunakan item PU yang tervalidasi dari studi TAM orisinal.
- Lakukan analisis hubungan PU dan BI secara berkala untuk menilai tren penerimaan.
- Kombinasikan PU dengan data kinerja aktual agar hasil lebih objektif.
- Komunikasikan manfaat teknologi dengan contoh nyata yang relevan.
Kesalahan Umum
- Mengukur PU tanpa memperhatikan konteks pengguna.
- Mengabaikan hubungan antara PU dan PEOU.
- Tidak menghubungkan PU dengan hasil bisnis (mis. peningkatan efisiensi).
- Menggunakan pertanyaan yang terlalu abstrak atau bias.
Contoh Penggunaan Perceived Usefulness
Sebuah perusahaan mengimplementasikan sistem ERP baru untuk mengelola inventori. Survei awal menunjukkan PU rendah karena karyawan merasa sistem menambah pekerjaan administratif. Setelah dilakukan pelatihan dan otomatisasi data antar-departemen, skor PU meningkat signifikan dan tingkat penggunaan sistem naik dari 55% ke 85%.
Studi Kasus Singkat
Elemen Diuji | Sebelum | Sesudah | Hasil Utama |
---|---|---|---|
Integrasi Data | Manual antar tim | Otomatis antar sistem | PU naik 30% |
Waktu Input | 4 jam/hari | 2 jam/hari | Efisiensi +50% |
Penggunaan Sistem | 55% pengguna aktif | 85% pengguna aktif | Adopsi meningkat |
FAQ Perceived Usefulness 2025
1. Apa itu Perceived Usefulness?
Persepsi seseorang bahwa penggunaan teknologi akan meningkatkan efektivitas, efisiensi, atau kinerjanya.
2. Siapa pengembang konsep ini?
Fred D. Davis pada tahun 1989 dalam model Technology Acceptance Model (TAM).
3. Bagaimana hubungan PU dan PEOU?
Kemudahan penggunaan (PEOU) meningkatkan persepsi manfaat (PU), yang kemudian meningkatkan niat penggunaan (BI).
4. Mengapa penting dalam adopsi teknologi?
Karena persepsi manfaat adalah pendorong utama bagi seseorang untuk menerima atau menolak sistem baru.
5. Bagaimana cara meningkatkan PU?
Fokus pada peningkatan efisiensi, integrasi fitur penting, dan edukasi pengguna tentang manfaat nyata teknologi.
Istilah Terkait
- Perceived Ease of Use (PEOU)
- Technology Acceptance Model (TAM)
- Behavioral Intention
- User Experience (UX)
- Digital Adoption
Referensi
- Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of information technology. MIS Quarterly.
- Venkatesh, V., & Davis, F. D. (2000). A theoretical extension of the technology acceptance model: Four longitudinal field studies. Management Science.
- Nielsen Norman Group — Perceived Usefulness in UX Research.
- Interaction Design Foundation — Technology Acceptance Model.
- HubSpot — Digital Adoption Frameworks Explained.