Behavioral Intention (BI) adalah niat perilaku seseorang untuk melakukan suatu tindakan tertentu di masa depan, seperti menggunakan teknologi, membeli produk, atau berlangganan layanan. Dalam konteks riset sistem informasi dan pemasaran digital, behavioral intention sering digunakan untuk memprediksi perilaku penggunaan aktual (actual use) dan menjadi variabel kunci dalam model penerimaan teknologi seperti TAM dan UTAUT.
Arti Behavioral Intention
Secara konseptual, Behavioral Intention berasal dari teori psikologi sosial Theory of Reasoned Action (TRA) yang menyatakan bahwa niat seseorang adalah faktor utama yang memengaruhi tindakan aktual. Dalam konteks teknologi, konsep ini kemudian diadaptasi oleh Davis (1989) ke dalam Technology Acceptance Model (TAM) dan oleh Venkatesh et al. (2003) ke dalam Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT).
Dalam kedua model tersebut, BI berfungsi sebagai jembatan antara persepsi pengguna (seperti kegunaan dan kemudahan penggunaan) dengan perilaku aktual.
- Dalam TAM, BI dipengaruhi oleh Perceived Usefulness (PU) dan Attitude Toward Use (ATU).
- Dalam UTAUT, BI dipengaruhi oleh Performance Expectancy (PE), Effort Expectancy (EE), dan Social Influence (SI).
Tujuan Pengukuran Behavioral Intention
- Menilai tingkat kesiapan pengguna dalam mengadopsi teknologi baru.
- Memprediksi kemungkinan penggunaan aktual berdasarkan niat yang diukur.
- Mengidentifikasi hambatan psikologis atau sosial yang memengaruhi adopsi.
- Menjadi indikator awal bagi strategi UX, komunikasi nilai, dan implementasi digital.
Fungsi dan Manfaat Behavioral Intention
Fungsi utama Behavioral Intention adalah sebagai indikator awal terhadap perilaku penggunaan aktual. Pengukuran BI memungkinkan organisasi untuk mengetahui potensi keberhasilan penerapan sistem, fitur, atau produk digital sebelum peluncuran skala besar.
Manfaat Utama
- Prediksi Adopsi Teknologi: BI berfungsi sebagai prediktor kuat terhadap perilaku penggunaan aktual.
- Analisis Faktor Penerimaan: membantu memahami bagaimana persepsi kegunaan dan kemudahan berpengaruh terhadap niat.
- Validasi Strategi Produk: memastikan perubahan desain atau komunikasi nilai benar-benar meningkatkan niat penggunaan.
- Optimalisasi UX dan Onboarding: mengarahkan perbaikan pada elemen yang paling memengaruhi persepsi dan niat pengguna.
Cara Mengukur dan Mengimplementasikan Behavioral Intention
1. Menentukan Konteks dan Tujuan
Tentukan perilaku spesifik yang ingin diukur, misalnya “menggunakan aplikasi setiap hari” atau “berlangganan paket premium”. Pastikan tujuan sesuai dengan fase adopsi pengguna (onboarding, retensi, atau konversi).
2. Menyusun Instrumen Kuesioner
Gunakan skala Likert (1–7) dengan item spesifik untuk konteks produk.
Contoh butir pertanyaan:
“Saya berniat menggunakan sistem ini secara rutin dalam waktu dekat.”
“Saya akan merekomendasikan sistem ini kepada orang lain.”
“Saya berencana memanfaatkan fitur ini untuk mendukung pekerjaan saya.”
3. Mengumpulkan dan Memvalidasi Data
Sebarkan kuesioner kepada pengguna aktual atau potensial. Gunakan analisis Cronbach’s Alpha untuk reliabilitas dan Confirmatory Factor Analysis (CFA) untuk validitas konstruk.
4. Menganalisis Hubungan Antarvariabel
Gunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) atau Partial Least Squares (PLS-SEM) untuk menguji hubungan antarvariabel seperti PU → BI → Use.
5. Menindaklanjuti Hasil Analisis
Jika skor BI rendah, identifikasi konstruk yang berpengaruh negatif.
Misalnya:
- EE rendah → perbaiki kemudahan penggunaan.
- PE rendah → komunikasikan manfaat nyata teknologi.
- SI rendah → tingkatkan pengaruh sosial melalui testimoni atau kampanye komunitas.
Rumus dan Model Konseptual
Dalam TAM, hubungan antarvariabel dapat dinyatakan sebagai:
Dalam UTAUT, rumusnya menjadi:
Perilaku penggunaan aktual kemudian dimodelkan sebagai:
Artinya, meskipun seseorang memiliki niat tinggi untuk menggunakan teknologi, faktor seperti dukungan teknis, aksesibilitas, atau ketersediaan sumber daya tetap berperan penting dalam menentukan perilaku aktual.
Praktik Terbaik dan Kesalahan Umum
Praktik Terbaik
- Gunakan pertanyaan yang spesifik terhadap perilaku target.
- Uji reliabilitas dan validitas sebelum menarik kesimpulan.
- Hubungkan data BI dengan data perilaku aktual untuk validasi.
- Segmentasikan hasil berdasarkan usia, pengalaman, atau tingkat adopsi.
- Gunakan BI sebagai leading indicator untuk evaluasi produk secara berkala.
Kesalahan Umum
- Mengabaikan faktor facilitating conditions seperti dukungan atau infrastruktur.
- Menggunakan item pertanyaan yang terlalu umum atau bias interpretasi.
- Mengandalkan BI tanpa mengaitkannya dengan metrik perilaku aktual.
- Tidak memperhitungkan variabel moderator seperti jenis kelamin atau pengalaman pengguna.
Contoh Penggunaan Behavioral Intention
Sebuah platform SaaS ingin menilai apakah pengguna bersedia mengadopsi fitur laporan otomatis. Tim riset melakukan survei BI dan menemukan bahwa Perceived Ease of Use (PEOU) rendah karena antarmuka rumit. Setelah memperbaiki desain dan menambahkan panduan visual, skor BI meningkat 25%, dan penggunaan fitur naik 20%.
Studi Kasus Singkat
Elemen Diuji | Varian A | Varian B | Hasil Utama |
---|---|---|---|
Desain fitur | Langkah manual | Otomatis & tooltip | BI naik 25% |
Komunikasi manfaat | Umum | Sorot efisiensi waktu | PE naik 18% |
Dukungan pengguna | Tidak ada bantuan | Panduan in-app | FC meningkat, penggunaan naik 20% |
FAQ Behavioral Intention 2025
1. Apa itu Behavioral Intention?
Niat seseorang untuk melakukan tindakan tertentu, misalnya menggunakan, membeli, atau merekomendasikan produk.
2. Mengapa penting dalam konteks teknologi?
Karena BI adalah prediktor utama perilaku aktual, membantu organisasi menilai potensi adopsi sebelum peluncuran.
3. Bagaimana cara mengukur BI secara efektif?
Gunakan kuesioner skala Likert dengan item spesifik dan analisis SEM/PLS untuk menguji hubungan dengan variabel lain.
4. Apakah BI selalu menghasilkan tindakan nyata?
Tidak selalu — faktor eksternal seperti dukungan teknis atau hambatan akses dapat memengaruhi perilaku aktual.
5. Bagaimana BI digunakan dalam TAM dan UTAUT?
Dalam TAM, BI dipengaruhi oleh PU dan ATU; dalam UTAUT, oleh PE, EE, dan SI — keduanya menempatkan BI sebagai penghubung utama menuju perilaku penggunaan.
Istilah Terkait
- Technology Acceptance Model (TAM)
- UTAUT
- Perceived Usefulness
- Perceived Ease of Use
- User Experience (UX)
Referensi
- Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of information technology. MIS Quarterly.
- Venkatesh, V., et al. (2003). User acceptance of information technology: Toward a unified view. MIS Quarterly.
- Nielsen Norman Group — Technology Adoption and User Behavior.
- Interaction Design Foundation — Behavioral Intention and UX.
- HubSpot — Digital Adoption Frameworks Explained.