✍️ Template Prompt Storytelling (Versi Bahasa Indonesia Natural)
🌱 Template 1 — Reframe Mindset
Konteks: Untuk konten singkat di LinkedIn, IG, atau Threads. Gaya personal, reflektif, dan memotivasi.
🧩 Struktur
TEXT
[HOOK: Kalimat reflektif atau pengakuan sederhana]
Contoh: "Banyak orang berhenti di kalimat: ‘Aku nggak bisa.’"
[Titik balik]
Ceritakan perubahan kecil yang mengubah cara pandangmu.
"Tapi semuanya berubah saat aku mulai berkata: ‘Aku akan belajar.’"
[Isi utama: 2–3 baris dengan transformasi]
Gunakan format sederhana:
- [Halangan] → [Peluang]
- [Kegagalan] → [Pelajaran]
- [Upaya] → [Kemajuan]
[Penutup reflektif]
Kalimat yang memberi izin diri.
"Kamu nggak harus bisa segalanya hari ini — cukup berani untuk mulai belajar."
[CTA ringan]
"Apa hal yang dulu kamu pikir nggak bisa, tapi akhirnya kamu kuasai juga?"
💡 Contoh Jadi
TEXT
Banyak orang berhenti di kalimat: “Aku nggak bisa.”
Tapi semuanya berubah saat aku mulai berkata: “Aku akan belajar.”
- Rasa takut → Keberanian kecil.
- Gagal → Feedback.
- Proses → Kemajuan.
Kamu nggak harus bisa semuanya hari ini. Cukup berani buat mulai.
Apa hal yang dulu kamu pikir nggak bisa, tapi akhirnya kamu kuasai juga?
🧠 Prompt untuk AI
PROMPT
ROLE: Kamu adalah penulis konten dengan gaya reflektif dan ringan.
GOAL: Tulis posting pendek tentang perubahan pola pikir (reframe mindset).
TONE: hangat, jujur, sederhana, dan mudah dipahami.
FORMAT: 5–8 baris dengan 3 poin perubahan + kalimat reflektif di akhir.
TASK: Buat versi untuk LinkedIn dan versi singkat untuk IG caption.
⏳ Template 2 — Refleksi 3 Pelajaran Hidup
Konteks: Cocok untuk storytelling mingguan atau konten panjang di LinkedIn/newsletter.
🧩 Struktur
TEXT
[HOOK: Refleksi waktu atau kesadaran]
Contoh: “Dalam 10 tahun, kita akan bertanya-tanya: ke mana perginya waktu itu?”
[Transisi]
“Ini 3 hal yang kulakukan supaya hidup terasa lebih bermakna.”
1) [Pelajaran 1]
↳ Cerita kecil dari pengalaman pribadi.
↳ Makna singkat yang bisa dirasakan pembaca.
2) [Pelajaran 2]
↳ Contoh nyata / sensorik (kopi, tawa, udara pagi).
↳ Kaitkan dengan pesan yang lebih luas.
3) [Pelajaran 3]
↳ Refleksi emosional (“Mungkin kalau tahu itu terakhir, aku akan lebih hadir”).
↳ Pesan universal.
[Penutup reflektif]
Kalimat pengingat hangat.
“Kita sering buru-buru ke ‘bagian terbaik’, padahal hidup ada di sela-selanya.”
[Kutipan / CTA]
“Nikmati hal-hal kecil — karena suatu hari nanti, kamu akan sadar merekalah hal besar.”
💡 Contoh Jadi
TEXT
Dalam 10 tahun, kita akan bertanya-tanya: ke mana perginya waktu itu?
Ini 3 hal yang kulakukan supaya hidup terasa lebih bermakna:
1) Hadir sepenuhnya.
↳ Saat pikiran melayang ke masa lalu atau masa depan, aku belajar untuk kembali ke sekarang.
↳ Rasakan napasmu. Suhu udara. Kehadiranmu di sini.
2) Hargai momen kecil.
↳ Tegukan pertama kopi, pesan tak terduga, tawa singkat.
↳ Hidup bukan di 2% momen besar, tapi di 98% momen kecil di antaranya.
3) Anggap setiap hal ‘terakhir’.
↳ Kita jarang tahu kapan sesuatu terjadi untuk terakhir kali.
↳ Kalau tahu, mungkin kita akan lebih tulus.
Kita sering terlalu cepat membalik halaman, mengejar ‘bagian terbaik’.
Padahal bagian terbaik itu sedang kita jalani sekarang.
“Enjoy the little things in life, for one day you’ll look back and realize they were the big things.” —Kurt Vonnegut
🧠 Prompt untuk AI
PROMPT
ROLE: Kamu adalah storyteller reflektif.
GOAL: Tulis 3 pelajaran hidup berdasarkan tema tertentu (waktu, hubungan, kesabaran, atau fokus).
TONE: lembut, manusiawi, penuh kesadaran.
FORMAT: Hook reflektif + 3 bagian bernomor + penutup hangat + kutipan.
TASK: Buat versi 10–15 baris untuk LinkedIn.
💼 Template 3 — Refleksi Tentang Resign
Konteks: Untuk posting karier reflektif (tentang perubahan, keputusan, atau pertumbuhan diri).
🧩 Struktur
TEXT
[HOOK: Permainan kata atau pertanyaan]
Contoh: “Resign = Mengundurkan diri atau memajukan diri?”
[Cerita pribadi singkat]
Ceritakan pengalaman nyata: resign karena tidak sanggup, tidak cocok, atau tidak bahagia.
Gunakan nada jujur dan manusiawi.
[Perubahan perspektif]
Tulis bahwa tidak semua resign itu mundur — banyak justru langkah maju.
Gunakan pola repetisi:
“Resign karena gaji lebih baik = memajukan diri.
Resign dari lingkungan toxic = memajukan diri.”
[Penutup reflektif]
Ajak pembaca melihat bahwa keputusan sulit pun bisa membawa pertumbuhan.
Tambahkan humor ringan atau kalimat optimis.
[CTA]
Ajukan pertanyaan seperti: “Kapan terakhir kali kamu resign untuk memajukan diri?”
💡 Contoh Jadi
TEXT
Resign = Mengundurkan diri atau memajukan diri?
Saya pernah resign karena merasa belum mampu menjalankan tanggung jawab yang diberikan.
1,5 bulan yang berat — lalu saya mundur.
Sepanjang karier, saya sudah beberapa kali resign.
Tapi kalau dipikir lagi, hanya satu kali saya benar-benar mengundurkan diri.
Sisanya? Saya memajukan diri.
Resign untuk gaji lebih baik = memajukan diri.
Resign untuk posisi lebih tinggi = memajukan diri.
Resign dari lingkungan toxic = memajukan diri.
Bahkan resign ke pekerjaan yang gajinya lebih kecil, tapi lebih relevan dengan arah karier = tetap memajukan diri.
Resignlah karena alasan yang baik.
Jangan jadi undur-undur.
Pastikan langkahmu memajukan diri.
So, apapun alasanmu — resignlah untuk tumbuh.
#ceritakarier #resign #growthmindset
🧠 Prompt untuk AI
PROMPT
ROLE: Kamu adalah penulis LinkedIn bergaya storytelling.
GOAL: Tulis cerita reflektif tentang keputusan karier (resign, pindah kerja, atau perubahan arah hidup).
TONE: hangat, jujur, optimistis.
FORMAT: Hook permainan kata + cerita pribadi + insight + CTA pertanyaan.
TASK: Buat versi 10–12 baris bergaya LinkedIn storytelling.
🪶 Tips Umum
- Gunakan kalimat pendek dan mudah dibaca.
- Sisipkan emosi tapi tetap ringan.
- Hindari kesan menggurui — fokus pada cerita & refleksi.
- Akhiri dengan pertanyaan yang membuka ruang diskusi.